Angin bertiup kencang, membangkitkan jiwaku yang telah lama pergi
Aku tetap terdiam, tetapi kalbuku tersenyum
Mentari menerangkan hatiku yang telah lama padam
Hati yang dikosongkan oleh kegelapan malam yang gelap dan suram.
Pelangi berwarna lagi, hujan malam telah berlalu
Aku bangkit kembali
Menatap langit yang tesenyum untukku
Aku akan melupakannya, aku bergumam.
Dan tersenyum
Sembari mengeluarkan air mata terakhir untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar