Senin, 18 April 2022

Air Mata Terakhir

 Angin bertiup kencang, membangkitkan jiwaku yang telah lama pergi

Aku tetap terdiam, tetapi kalbuku tersenyum

Mentari menerangkan hatiku yang telah lama padam  

Hati yang dikosongkan oleh kegelapan malam yang gelap dan suram.

 

Pelangi berwarna lagi, hujan malam telah berlalu

Aku bangkit kembali

Menatap langit yang tesenyum untukku

Aku akan melupakannya, aku bergumam.

Dan tersenyum

Sembari mengeluarkan air mata terakhir untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar